tag:blogger.com,1999:blog-9718171.post4721794981635919274..comments2024-03-04T23:14:39.294+07:00Comments on Rindu Pulang: Menyemai Pendidikan Lingkungan di SekolahM Mushthafahttp://www.blogger.com/profile/14972221113444541130noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-9718171.post-81594651302901414272008-04-28T11:13:00.000+07:002008-04-28T11:13:00.000+07:00Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar leb...Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!<BR/>http://www.infogue.com/<BR/>http://pendidikan.infogue.com/menyemai_pendidikan_lingkungan_di_sekolahAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9718171.post-66521127636108983672008-04-23T11:45:00.000+07:002008-04-23T11:45:00.000+07:00udah lama ga mampir. ternyata masih bikin saya rin...udah lama ga mampir. ternyata masih bikin saya rindu pulang :D great idea. met hari bumi dan sukses untuk go green-nya! (thanks. tulisannya Dee renyah dan puwenak banget!)Pangaporahttps://www.blogger.com/profile/11904728016644839221noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9718171.post-88273314149281483662008-04-22T20:09:00.000+07:002008-04-22T20:09:00.000+07:00okey, sekaligus mengomentari coment dari hammad ri...okey, sekaligus mengomentari coment dari hammad riyadi.<BR/>Ide bank sampah tidaklah jelek, bagus, namun memang paling ideal adalah reduce... bukankah begitu ya must...<BR/>Namun tatkala reduce menjadi suatu solusi yang membutuhkan banyak pemikiran-pemikiran dan kendala-kendala yang lain, ide bank sampah masih bisa dilakukan.<BR/>Pembanding - baca dong http://nadyapramita.blogspot.com/berjalan-lambat/Nadya Pramitahttps://www.blogger.com/profile/03413414233812135849noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9718171.post-43406850362345132352008-04-22T15:48:00.000+07:002008-04-22T15:48:00.000+07:00Membaca tulisan Ra Musthafa, saya jadi teringat se...Membaca tulisan Ra Musthafa, saya jadi teringat sebuah tayangan di tv (saya lupa stasiunnya) kemarin. Tentang sebuah sekolah yang membuka “bank sampah”. Bank ini bekerja layaknya bank komersial. Ia menampung sampah yang disetor oleh “nasabah”-nya. Nasabah-nasabah yang saya maksud tidak lain adalah para siswa yang mengumpulkan sampah-sampah-kering mereka sendiri—botol air mineral atau bungkus camilan yang kesemuanya, kalau bukan plastik pasti alumunium foil. Ketika sudah menggunung, bank sampah akan “mencairkan” sampahnya ke pedagang barang bekas. Dari sini, baik pihak sekolah maupun siswa, jelas untung ganda: sudah lingkungannya bersih, dapat keuntungan material pula! <BR/><BR/>Saya jadi mengangankan Annuqayah dengan bank sampah. Tempatnya, biar tidak mengganggu santri dan siswa, jauh-jauhlah dari mereka. (Ra, masihkah sampah santri Latee dibuang di belakang TK? Malang benar anak-anak kecil itu! Pak Arief apalagi!) Mungkin memang diperlukan riset tentang banyak hal: teknik pengelolaan bank sampah, mitra kerja (pembeli barang bekas), dan lain sebagainya. <BR/><BR/>Bagaimana?Hammad Riyadihttps://www.blogger.com/profile/07999571110123865920noreply@blogger.com