Jumat, 21 Juni 2013

Kerangka Acuan Program Pengembangan Literasi SMA 3 Annuqayah Tahun Pelajaran 2013/2014


Latar Belakang

Era informasi ditandai dengan membanjirnya informasi dalam berbagai bentuk. Ini tidak hanya ditandai dengan semakin banyaknya penerbitan buku, majalah, koran, dan media cetak lainnya. Revolusi teknologi informasi melalui kehadiran internet yang semakin cepat dan intens masuk ke wilayah perkampungan telah memberikan dampak yang sangat besar bagi generasi muda Indonesia.

Generasi muda Indonesia saat ini telah benar-benar menjadi generasi informasi. Dengan akses internet yang semakin meluas, mereka dengan mudah bisa mengakses informasi dan berhubungan dengan orang-orang dan gagasan yang bahkan mungkin tak mereka bayangkan sebelumnya.

Pertanyaannya, apakah sekolah telah cukup memberi bekal keterampilan dan pengalaman yang cukup agar mereka tidak gagap menghadapi era informasi semacam ini?

Dalam kerangka menjawab pertanyaan ini, SMA 3 Annuqayah dalam beberapa tahun terakhir ini telah berupaya membekali siswa agar memiliki kemampuan literasi yang baik. Wujudnya berupa kebiasaan membaca dan keterampilan mencerna dan menggali/mendalami informasi dengan baik. Siswa dilatih untuk dapat melek informasi, tangkas mengolah informasi, dan mampu menyampaikan gagasan dengan baik melalui berbagai media. Kemampuan literasi yang baik ini diharapkan dapat mengantarkan mereka untuk menjadi pembelajar mandiri yang kreatif dan kritis.

Penguatan literasi di sekolah perlu didorong dan dikuatkan dengan penyediaan bacaan-bacaan bermutu yang terpilih. Juga perlu adanya arahan dan bimbingan agar siswa terbiasa dan terampil membaca dan mendalami informasi. Selain itu, siswa juga membutuhkan pendampingan dalam belajar dan berlatih menyampaikan gagasan melalui tulisan.

Secara umum, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penguatan literasi tampak belum menjadi perhatian utama sekolah. Belum banyak upaya yang dilakukan sekolah secara sistematis untuk membimbing siswa dalam memilih buku bacaan yang menarik dan memahaminya dengan baik.

Secara lebih khusus, ini terlihat dari kondisi siswa SMA 3 Annuqayah pada umumnya yang dalam pengamatan sepintas tiga tahun terakhir tergolong relatif kurang akrab dengan buku. Cukup bisa dimaklumi, karena dalam pengamatan tersebut ditemukan bahwa kebanyakan sekolah asal siswa SMA 3 Annuqayah tidak memiliki program yang secara khusus mendorong siswa memiliki keterampilan membaca dan menulis. Selain itu, mayoritas siswa SMA 3 Annuqayah berasal dari masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah yang belum memiliki akses ke dunia buku dan media informasi.

Sejauh ini, siswa SMA 3 Annuqayah mengakses buku dan memperoleh penguatan literasi melalui Perpustakaan Madaris III Annuqayah. Perpustakaan Madaris III Annuqayah yang digunakan bersama oleh siswa Madrasah Ibtidaiyah 3 Annuqayah, Madrasah Tsanawiyah 3 Annuqayah, dan SMA 3 Annuqayah sejak tahun 2006 telah dihidupkan kembali dan aktif dengan sejumlah kegiatan literasi. Meski dananya terbatas, perpustakaan ini berusaha menjadi perpustakaan aktif dengan cara mengelola beberapa kegiatan rutin yang dimaksudkan untuk mendorong literasi. (Tentang Perpustakaan Madaris III Annuqayah, silakan baca di sini).

Namun SMA 3 Annuqayah merasa perlu untuk memberikan kegiatan literasi yang lebih menantang pada siswa SMA 3 Annuqayah pada khususnya sehingga dalam dua tahun terakhir ini SMA 3 Annuqayah mencoba melakukan sejumlah kegiatan pengembangan dan penguatan literasi, termasuk juga yang menyentuh pada guru. Dengan latar belakang ini, maka untuk tahun pelajaran 2013/2014 mendatang, SMA 3 Annuqayah merancang beberapa program pengembangan literasi.


Tujuan/Target

  1. Siswa memiliki kebiasaan dan keterampilan membaca yang baik. 
  2. Siswa memiliki kemampuan untuk mendalami informasi atau bahan bacaan dengan kritis. 
  3. Siswa mampu berbagi informasi dan gagasan dengan baik khususnya melalui tulisan. 
  4. Siswa memiliki wawasan kepustakaan dan pengalaman membaca jenis tulisan yang beragam. 
  5. Siswa dekat dengan buku-buku pemancing minat baca. 
  6. Siswa membaca secara mendalam paling tidak 3 buku terpilih dalam satu tahun dan mampu memaparkan hasil bacaannya secara lisan dan tertulis. 
  7. Guru terlibat aktif dalam program literasi sekolah sehingga guru terdorong untuk terus belajar dan menambah wawasan terutama terkait bidang yang digelutinya. 

Bentuk Program

Program literasi di SMA 3 Annuqayah sejauh ini yang paling menonjol adalah program Perpus Masuk Kelas, yakni program penyediaan naskah kutipan pendek (sekitar 500-1300 kata) dari buku atau sumber terpilih yang setiap hari diantarkan ke tiap kelas. Program ini adalah pengembangan dari apa yang sudah populer dengan nama “silent reading” atau “membaca senyap” yang banyak dipraktikkan di beberapa sekolah. Bedanya, dalam Perpus Masuk Kelas, sekolah memilih kutipan-kutipan menarik yang sekiranya dapat memancing minat baca siswa. Sejauh ini SMA 3 Annuqayah baru memiliki 80 naskah bacaan (lebih jelasnya, silakan baca di sini).

Untuk tahun pelajaran 2013/2014 mendatang, SMA 3 Annuqayah merancang 4 program literasi:

1. Perpus Masuk Kelas.
Sejak mulai dilaksanakan pada akhir Februari 2012, program ini telah mendapatkan dukungan dari murid dan guru. Dukungan tersebut tampak dari angket yang pernah disebarkan sekolah kepada siswa untuk mengevaluasi program ini dan tanggapan beberapa guru dan masyarakat pada umumnya dalam berbagai kesempatan. Untuk tahun pelajaran 2013/2014, program ini akan berupaya menambah dan memperkaya bahan bacaan. Paling tidak di akhir tahun pelajaran 2013/2014 ditargetkan SMA 3 Annuqayah sudah memiliki sekitar 150-200 naskah terpilih.

2. Buku Wajib Baca.
Adapun perincian teknis program ini adalah sebagai berikut:
  1. Program ini akan mewajibkan setiap siswa SMA 3 Annuqayah untuk membaca sedikitnya 3 buku pilihan dalam satu tahun pelajaran. Satu buku di semester pertama, dan dua buku di semester kedua. 
  2. Sekolah akan menentukan sekitar 25 judul buku terpilih dan masing-masing judul akan disediakan sedikitnya sebanyak 10 eksemplar (jumlah siswa di SMA 3 Annuqayah sekitar 220 orang). Daftar sementara buku wajib baca terlampir. 
  3. Pilihan buku didasarkan atas tema yang menarik, kesesuaian dengan visi dan misi sekolah, potensi isi buku untuk digali dan didiskusikan dari beberapa segi, keberagaman tema, ketebalan buku, dan keterjangkauan pemahaman siswa. 
  4. Siswa diwajibkan membuat rangkuman dan ulasan buku yang sudah dibaca tuntas. Diupayakan agar rangkuman dan ulasan tersebut dibimbing dengan bentuk kerangka atau pertanyaan yang dapat memunculkan unsur-unsur penting dari buku (akan dibuat setelah daftar buku wajib baca ditentukan/disepakati). 
  5. Rangkuman dan ulasan tersebut harus dipaparkan di hadapan paling tidak 10 murid dan 1 guru (sekolah memfasilitasi kegiatan presentasi ini). Diharapkan, peserta yang mengikuti diskusi adalah mereka yang juga membaca buku yang sama. Mungkin saja dibuat dua atau tiga hari khusus untuk acara presentasi (sekolah diliburkan, mungkin sebelum ujian semester) dengan sesi paralel. Namun presentasi juga dimungkinkan dilaksanakan jauh sebelum ujian semester asalkan memenuhi syarat kehadiran audien. Guru yang hadir diharapkan dapat menjadi fasilitator (karena itu seharusnya sudah membaca bukunya). Tidak menutup kemungkinan untuk melibatkan alumni SMA 3 Annuqayah agar sewaktu-waktu dapat ikut membantu memfasilitasi diskusi. 
3. Penerbitan buku antologi cerpen terpilih.
Untuk memperkenalkan para penulis cerpen dan karya-karya terbaik mereka kepada siswa, SMA 3 Annuqayah bermaksud untuk menerbitkan buku antologi cerpen terpilih yang memuat cerpen karya penulis-penulis terkemuka di Indonesia dan dunia. Sekolah akan mengumpulkan cerpen-cerpen terpilih dan dicetak terbatas untuk dibaca siswa (mungkin sekitar 50 eks). Cerpen dipilih dengan maksud untuk memberi rujukan berbagai teknik penceritaan atau gaya bertutur kepada siswa sekaligus memperkenalkan penulis-penulis terkemuka. Program ini untuk mendukung kecenderungan siswa yang suka membaca atau menulis cerpen tetapi kekurangan referensi/contoh cerpen yang baik dari beragam penulis.

4. Perpus dalam Kelas.
Letak Perpustakaan Madaris III Annuqayah yang terpisah/berjarak dengan kompleks kelas SMA 3 Annuqayah terkadang membuat siswa malas datang ke perpustakaan. Untuk itu, SMA 3 Annuqayah memandang bahwa siswa perlu didekatkan dengan bahan pustaka tertentu yang kira-kira dapat memancing minat baca dan rasa ingin tahu siswa. Karena itu, untuk tahun pelajaran 2013/2014 mendatang, SMA 3 Annuqayah memprogram untuk menyediakan lemari kecil berukuran 80 cm x 120 cm di tiap kelas (total ada 8 kelas) sebagai tempat buku-buku terpilih, termasuk buku-buku yang masuk dalam kategori Buku Wajib Baca, antologi cerpen terpilih, dan pustaka primer untuk mendukung literasi dan pembelajaran secara umum (seperti kamus bahasa, kamus subjek ilmu tertentu, dan sebagainya).

Untuk mendukung keempat program literasi tersebut di atas, sekolah juga memprogram pelatihan membaca dan menulis, diskusi buku, temu penulis, penerbitan kumpulan tulisan karya siswa, dan semacamnya. Sebenarnya, beberapa bentuk kegiatan seperti ini sudah cukup sering diadakan di SMA 3 Annuqayah (silakan baca di sini), termasuk dukungan siswa untuk menulis berita kegiatan sekolah di blog sekolah. Namun ke depan kegiatan semacam ini secara khusus akan diarahkan terutama untuk membantu siswa mencerna dan mendalami bahan bacaan yang masuk dalam kategori Buku Wajib Baca. Pertimbangannya, dalam pengamatan sekilas dua tahun terakhir, beberapa siswa tampaknya memiliki kemampuan membaca atau memahami bacaan yang cukup rendah karena sebelumnya belum terbiasa atau belum akrab dengan bahan pustaka sehingga program pendukung yang bersifat bimbingan dan pendampingan sangatlah dibutuhkan.


Waktu Pelaksanaan

Program Perpus Masuk Kelas akan dimulai setelah siswa baru (kelas X) masuk aktif seusai mengikuti MOS tahun pelajaran 2013/2014. Saat ini, naskah-naskah baru terus diketik dan diproses dengan standar pemilihan yang sama sebagaimana naskah-naskah sebelumnya. Penyiapan naskah melibatkan siswa aktif dan alumni SMA 3 Annuqayah.

Sedangkan program Wajib Baca Buku akan diberlakukan mulai semester kedua tahun pelajaran 2013/2014, bulan Januari 2014. Semester pertama digunakan untuk menyiapkan buku dan perangkat yang dibutuhkan, termasuk untuk sosialisasi program ini kepada siswa dan guru. Selain itu, pada semester pertama program ini akan diujicobakan untuk siswa tertentu, termasuk siswa yang kemampuan membacanya di bawah rata-rata. Untuk yang terakhir ini, juga akan diujicobakan program khusus pendampingan bagi mereka yang memiliki kemampuan membaca di bawah rata-rata.

Penerbitan buku antologi cerpen pilihan ditargetkan dapat terlaksana di akhir semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 mendatang. Tahapan kerja yang diperlukan adalah (1) pemilihan cerpen tahap awal; (2) seleksi cerpen yang akan masuk dalam antologi; (3) pengetikan cerpen; (4) lay-out; dan (5) pencetakan.

Sedangkan Perpus dalam Kelas akan mulai diaktifkan pada awal tahun pelajaran 2013/2014, karena lemari buku untuk tiap kelas saat ini sudah hampir tersedia semuanya (saat ini sudah tersedia 5 lemari). Buku-buku yang akan diletakkan sementara di awal tahun pelajaran mendatang adalah buku-buku bantuan beberapa pihak yang jumlahnya sekitar 100 eksemplar yang setahun terakhir ini diletakkan di kantor sekolah dan dipinjamkan kepada siswa dan guru.

Anggaran

Dana yang dibutuhkan untuk program yang dipaparkan di sini kurang lebih sebagai berikut:
- Naskah Perpus Masuk Kelas 80 x 45 x Rp 175     = Rp 630.000,-
- Buku Wajib Baca 25 judul x 10 eks x Rp 60.000     = Rp 15.000.000,-
- Penerbitan Antologi Cerpen 50 eks x Rp 50.000   = Rp 2.500.000,-
- Pengadaan KBBI 9 eks @ Rp 375.000,-                 = Rp 3.375.000,-
- Pelatihan membaca/menulis, diskusi buku, dll        = Rp 5.000.000,-
                                                                  Jumlah   = Rp 26.505.000,-

Secara keuangan, SMA 3 Annuqayah hampir sepenuhnya mengandalkan anggaran sekolah pada dana dari pemerintah. Karena kemampuan ekonomi orangtua siswa yang secara umum termasuk golongan ekonomi menengah ke bawah, sekolah tiap tahun hanya menarik uang sebesar Rp 60.000,- per siswa. Karena tergantung pada dana pemerintah, kasus ketidakjelasan alokasi dana dan realisasinya dari pemerintah seperti yang terjadi pada tahun pelajaran 2012/2013 misalnya menyebabkan rencana program sekolah yang sudah disusun di awal tahun pelajaran tidak dapat terlaksana semua. Dana dari pemerintah yang terbatas tersebut tentu saja didahulukan terutama untuk melaksanakan kegiatan rutin kependidikan yang sebagian besar tersedot untuk honor guru dan operasional sehari-hari.

Karena keterbatasan dana sekolah ini, maka kami sangat berharap adanya dukungan dari berbagai pihak yang memiliki visi yang sama untuk menguatkan literasi di sekolah pada khususnya. Secara khusus kami juga berharap adanya dukungan dari penerbit buku berupa penyediaan buku gratis atau bentuk dukungan lainnya.

Penutup

Demikian kerangka acuan program pengembangan literasi SMA 3 Annuqayah ini dibuat untuk menjadi bahan rujukan bagi semua pihak terkait terutama agar dapat lebih mudah dalam memberikan dukungan yang lebih konkret pada program ini. Hal-hal yang belum jelas akan dijelaskan kemudian.

Guluk-Guluk, 21 Juni 2013

Kepala SMA 3 Annuqayah,

M. Mushthafa



Lampiran

Daftar Sementara Buku Wajib Baca SMA 3 Annuqayah

  1. Guruku Orang-Orang dari Pesantren, KH Saifuddin Zuhri, LKiS. 
  2. Emak, Daoed Joesoef, Kompas. 
  3. Lukisan Kaligrafi, A Mustofa Bisri, Kompas. 
  4. Rahasia Perempuan Madura, A. Dardiri Zubairi, Andhap Asor. 
  5. Manusia Madura, Mien A. Rifai, Pilar Media. 
  6. Annuqayah: Gerak Transformasi Sosial di Madura, Bisri Effendy, P3M. 
  7. Satu Abad Annuqayah, Tim Penulis, PP Annuqayah. 
  8. Bilik-Bilik Cinta Muhammad, Nizar Abazhah, Zaman. 
  9. Wanita-Wanita al-Qur’an, Fathi Fawzi ‘Abd al-Mu’thi, Zaman. 
  10. Perempuan, M. Quraish Shihab, Lentera. 
  11. Bukuku Kakiku, St Sularto (Editor), Gramedia. 
  12. Ganti Hati, Dahlan Iskan, JP Books. 
  13. Sekolah itu Candu, Roem Topatimasang, Insist. 
  14. Lumbung Pangan, Hira Jhamtani, Insist. 
  15. Creative Writing, AS Laksana, Gagas Media. 
  16. Buku Pintar Mind Map, Tony Buzan, Gramedia. 
  17. Bekisar Merah, Ahmad Tohari, Gramedia. 
  18. Harimau! Harimau!, Mochtar Lubis, YOI. 
  19. Pertemuan Dua Hati, NH Dini, Gramedia. 
  20. Para Priyayi, Umar Kayam, Grafiti. 
  21. Burung-Burung Manyar, YB Mangunwijaya, Djambatan. 
  22. Totto-chan, Tetsuko Kuroyanagi, Gramedia. 
  23. City of Joy (Negeri Bahagia), Dominique Lapierre, Bentang. 
  24. To Kill a Mockingbird, Harper Lee, Qanita. 
  25. The Kite Runner, Khaled Hosseini, Qanita. 
  26. Sheila, Torey Hayden, Qanita. 
  27. Gadis Jeruk, Jostein Gaarder, Mizan. 



Versi paling mutakhir kerangka acuan ini, termasuk daftar buku wajib baca yang telah diperbarui, dapat diunduh di sini.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Program ini bgus. Alangkah lebih sempurna program ini, kalau kitab-kitab kunng / kitab arab klasik juga diajarkan secara praktis, sistematis dan evisien yang dimulai dari kelas X SMA, karena bagaimanapun SMA 3 adalah bagian dari Annuqayah.
Luar biasa, apabila alumni SMA 3 mempunyai kemampuan menulis arab, membaca dan memahami tulisan arab yang benar.

M Mushthafa mengatakan...

Terima kasih, Kiai Muhsin Amir. Untuk program pengembangan materi keagamaan, kami punya rencana pengembangan juga. Visi pengembangannya sudah dibicarakan dan ditetapkan di awal kepemimpinan saya di SMA 3 Annuqayah. Proposal pengembangan programnya dulu sudah saya bikin juga dan menjadi bahan rapat. Khusus untuk tahun pelajaran 2013/2014, kami juga sudah merancang 2 program baru untuk pengembangan materi keagamaan.
Terima kasih telah sudi membaca dan memberi masukan.
Sukses untuk kita semua!

Anonim mengatakan...

bukunya kenapa banyak yang fiksi? kenapa tidak buku2 yang lebih real aja?